Berbagai cara dilakukan oleh para Capres-Cawapres di Pilpres 2009 untuk meraup suara rakyat. Semua itu sah-sah saja asalkan tidak melanggar etika. Saya ingin mengomentari salah satu iklan kampanye yang mendengungkan "Pemilu Satu Putaran" untuk mendukung salah satu pasangan Capres-Cawapres tertentu.
Saya sangat setuju kalau Pilpres dilakukan dalam satu putaran saja dalam rangka penghematan. Tetapi, substansi sebuah demokrasi itu tidak bisa dibandingkan dengannilai rupiah. Saya khawatir, rakyat akan memilih pasangan Capres-Cawapres bukan karena visi dan misinya, melainkan karena ingin penghematan biaya. Inilah yang saya maksud dengan "Iklan satu putaran sangat tidak mendidik".
Para kandidat boleh saja beriklan, tetapi tentunya jangan MEMBODOHI RAKYAT hanya untuk KEKUASAAN semata. Dan kita, sebagai rakyat, jangan pernah mau DIBODOHI!
Saya sangat setuju kalau Pilpres dilakukan dalam satu putaran saja dalam rangka penghematan. Tetapi, substansi sebuah demokrasi itu tidak bisa dibandingkan dengannilai rupiah. Saya khawatir, rakyat akan memilih pasangan Capres-Cawapres bukan karena visi dan misinya, melainkan karena ingin penghematan biaya. Inilah yang saya maksud dengan "Iklan satu putaran sangat tidak mendidik".
Para kandidat boleh saja beriklan, tetapi tentunya jangan MEMBODOHI RAKYAT hanya untuk KEKUASAAN semata. Dan kita, sebagai rakyat, jangan pernah mau DIBODOHI!
No comments:
Post a Comment