aku menyerah
bisu pasrah
bagai sampah
tanpa serapah,
aku serah
pada Allah
yang disembah
hanya terkujur
di atas kasur
sambil menutur
Zat yang luhur
merak[1] kabur
tanpa catur
melukis bilur
hatiku hancur
tonggak mahligai
telah dia ungkai,
tiang balai
pun cerai berai
cita tersemai
simpang setai,
balada cuai
kini usai
Kasur lamunan, 070809
[1] WS Rendra
No comments:
Post a Comment