Sunday, August 9, 2009

Balada Cuai

pagi basah,
aku menyerah
bisu pasrah
bagai sampah

tanpa serapah,
aku serah
pada Allah
yang disembah

hanya terkujur
di atas kasur
sambil menutur
Zat yang luhur

merak[1] kabur
tanpa catur
melukis bilur
hatiku hancur

tonggak mahligai
telah dia ungkai,
tiang balai
pun cerai berai

cita tersemai
simpang setai,
balada cuai
kini usai




Kasur lamunan, 070809

[1] WS Rendra

No comments:

Post a Comment