Friday, August 21, 2009

Ga Tidur Euy

Hah.. ngoprek blog semalaman ga ngerti-ngerti. Mata udah perih kaya gini. Mana harus bawa motor Cimahi-Cicalengka lagi. Besok teh puasa. Berarti ntar malam tarawih pertama. Tidur ah.....


tapi ini perut sakit juga. Kayakna pengen diisi

Hah, duitna juga pas-pasan gini

dan ini tulisan yang paling ga penting yang aku tulis di blog ini.

bae ah..
tonk aya nu mere komen!

Saturday, August 15, 2009

Siapa yang bikin, siapa yang lupa? Lalu siapa yang bodoh?

Suatu kejadian yang benar-benar konyol. Ketika lagu kebangsaan Indonesia Raya tidak terdengar di pembukaan masa sidang DPR sekaligus pidato Presiden RI menyambut Kemerdekaan RI.
Bagaimana tidak konyol dan aneh? Coba anda cermati isi UU no.24 tahun 2009, bab V, bagian kedua pasal 59,
ayat
(1) Lagu Kebangsaan wajib diperdengarkan dan/atau dinyanyikan:
a. untuk menghormati Presiden dan/atau Wakil Presiden;
b. untuk menghormati Bendera Negara pada waktu pengibaran atau penurunan Bendera Negara yang diadakan dalam upacara;
c. dalam acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah;
d. dalam acara pembukaan sidang paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Dewan Perwakilan Daerah;
e. untuk menghormati kepala negara atau kepala pemerintahan negara sahabat dalam kunjungan resmi;
f. dalam acara atau kegiatan olahraga internasional; dan
g. dalam acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni internasional yang diselenggarakan di Indonesia.

Sang pemimpin sidang yang notabene adalah ketua DPR, yth. Bapak Agung Laksono mungkin lupa sama UU yang beliau dan kawan-kawannya ciptakan. Huh.. Aneh bin heran!

Gak heran kalau rakyat kita buta alias gak mengenal UU yang berlaku di negaranya sendiri. Lo wong legislatornya juga lupa sama UU yang mereka buat. Hahahahaha....

Wednesday, August 12, 2009

Ulat Bantal

aku,

ulat bantal
berusaha mengenal
teriak Bilal.
ajal

memelukku

erat, bak

selimut shubuh

Kasur Lamunan, Agustus 09

Sunday, August 9, 2009

Ga Bisa Bedain Mana Pejabat & Mana Penjahat

Dulu, saya sangat memuji kinerja KPK yang menciduk beberapa badut-badut senayan. Bahkan walaupun Sang Ketua, Antasari Azhar masuk penjara, saya tetap berharap besar sama KPK karena saya yakin Antasari Azhar hanya korban kebiadaban system. Tapi, sekarang, semenjak beredarnya testimoni beliau, kasusnya menjadi semakin gak jelas bagi saya. Sang ketua non-aktif akhirnya jadi musuh anak buahnya sendiri. Bingung, bingung, bingung... nasib orang awam dari dulu tetap saja begini!

Balada Cuai

pagi basah,
aku menyerah
bisu pasrah
bagai sampah

tanpa serapah,
aku serah
pada Allah
yang disembah

hanya terkujur
di atas kasur
sambil menutur
Zat yang luhur

merak[1] kabur
tanpa catur
melukis bilur
hatiku hancur

tonggak mahligai
telah dia ungkai,
tiang balai
pun cerai berai

cita tersemai
simpang setai,
balada cuai
kini usai




Kasur lamunan, 070809

[1] WS Rendra

Friday, August 7, 2009

Warisan Sang Burung Merak

Burung Merak, begitu lah orang memanggilnya. Walaupun saya kurang begitu familiar dengan karya-karyanya, namun nama besarnya sampai ke gendang telingaku. Sastrawan yang lahir dengan nama Willibrordus Surendra Broto Rendra ini akhirnya meninggalkan kita semua.

Bagiku beliau, WS Rendra telah memberikan warisan yang sengaja atau pun tidak Ia wariskan kepada kita. Warisan yang saya maksud bukan hanya karya-karyanya saja. Bagi saya ada satu warisan lain yang tak kalah berharganya. Apakah itu? "MAHALNYA SEBUAH GAGASAN". Itu lah pelajaran dan warisan yang saya terima. Bagaimana tidak, demi memperjuangkan gagasannya, WS Rendra pernah merasakan bagaimana dinginnya penjara. Itu adalah sebuah pengorbanan untuk gagasannya. Seperti yang dilansir detiknews.com, karya-karyanya yang berbau protes pada masa aksi para mahasiswa sangat aktif di tahun 1978, membuat beliau ditahan oleh pemerintah berkuasa saat itu.

Mungkin Rendra hanya salah satu dari sekian banyak pejuang gagasan seperti Hamzah Al-Fansuri, Husain Ibn Mansur Al-Hallaj yang keduanya menerima hukuman mati karena faham wahdatul wujudnya. Tapi, momentum dimana saya sadar akan mahalnya sebuah gagasan adalah tepat di hari meninggalnya beliau.

Thursday, August 6, 2009

Marhaban Ya Ramadlan

Rasul SAW bersabda "Barang siapa yang merasa bahagia akan datangnya bulan Ramadlan, maka Allah SWT mengharamkan jasadnya masuk neraka". (Durrotun Nasihin: 7)

Terima kasih ya Allah, semoga rasa bahagia ini bukan lah rasa bahagia yang sayabuat-buat hanya karena ingin termasuk ke dalam orang-orang yang dimaksud oleh hadist tersebut di atas.

Atmosphere Ramadlan memang sudah begitu terasa, harumnya sudah tercium. Semerbak...

اللهم برك لنا فى رجب و شعبنا اللهم برك لنا و بلغنا رمضان, Amiin...


Seandainya saja setiap bulan adalah bulan Ramadlan, alangkah...
bagaimana tidak, beribu bahkan berjuta bahkan tak terhingga jumlah keutamaannya.

Dalam satu hadist dikatakan bahwa pada permulaan malam bulan Ramadlan Allah SWT bersabda: "Barang siapa yang mencintaiKu (yang agung), maka Aku akan mencintainya, dan barang siapa yang meminta kepadaKu, maka Aku akan memberinya, dan barang siapa yang memohon ampun kepadaKu, maka Aku akan mengampuninya dengan (sebab) kemulyaan bulan Ramadlan. Maka Allah Ta'ala memerintah kepada para malaikat pencatat 'amal supaya mencatat semua kebaikannya dan supaya tidak mencatat kesalahannya, dan Allah SWT melebur semua dosa-dosanya yang telah lalu". (Durrotun Nasihin: 7)

Khusus kepada ummat Nabi Muhammad SAW, Allah SWT memberikan 5 keutamaan yang tidak pernah diberikan kepada seorang ummat pun sebelum ummat Nabi Muhammad SAW.
  1. Pada permulaan bulan Ramadlan, Allah melihat ummat Nabi Muhammad dengan rahmat-Nya, dan barang siapa yang dilihat Allah dengan rahmat-Nya, maka Allah SWT tidak akan memberikan 'adzab kepadanya, setelahnya, selamanya.
  2. Allah SWT memerintah kepada para malaikat untuk memintakan ampun bagi ummat Nabi Muhammad SAW
  3. Bau mulut shoim (orang yang berpuasa) itu lebih harum, di hadapan Allah, ketimbang harumnya minyak misik
  4. Allah SWT berkata kepada surga "Pakailah perhiasan kalian (surga)", dan berkata (SWT) " Kebahagiaan adalah milik semua 'abdiKu yang beriman, mereka adalah kekasihKu".
  5. Allah SWT mengampuni semua ummat Nabi Muhammad, seluruhnya. (Durrotun Nasihin: 11)
Ya Allah, mudah-mudahan hambaMu ini diakui sebagai ummat Nabi Muhammad yang saya cintai. Amiin...